Senin, 22 September 2008

Tindakan seksual pria

Rangsangan saraf untuk melaksanakan tindakan seksual pria


Sumber impuls terpenting untuk menimbulkan tindakan seksual pria adalah penis, karena penis mengandung sistem saraf sensoris yang sangat rapi yang menghantarkan ke susunan saraf pusat. Suatu kesan modalitas khusus yang dinamakn kesan seksual. Pemijatan penis waktu berhubungan kelamin, merangsang sistem saraf sensoris, dan kesan seksual selanjutnya dihantarkan melalui nervus pudendus, kemudian ke pleksus sakralis masuk ke bagian sakral medula spinalis, terakhir berjalan ke atas melalui medula spinalis menuju ke daerah-daerah serebrum, impuls juga dapat masuk medula spinalis dari daerah-daerah yang berdekatan dengan penis, untuk membantu merangsang tindakan seksual. Misalnya perangsangan anus, dan skrotum. Umumnya semua dapat mengirimkan impuls ke dalam medula spinalis yang menambah kesan seksual. Kesan seksual juga dapat berasal dari struktur dalam, seperti perangsangan daerah uretra, kandung kemih, prostat, vesika seminalis, testis, dan vas deferens.

Salah satu penyebab pengendalian seksual mungkin pengisian yang berlebihan organ seksual dengan sekret, infeksi, dan peradangan berlebihan organ seksual. Kadang-kadang hampir selalu menyebabkan hasrat seksual terus-menerus. Unsur psikis yang sesuai dapat sangat meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan seksual. Memikirkan gagasan seksual atau malah hampir mimpi sedang melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan terjadinya tindakan seksual pria dan mencapi puncaknya pada ejakulasi. Tentu saja emisi keluar pada waktu malam hari waktu mimpi terjadi pada banyak pria selama beberapa stadium kehidupan seksual integrasi.

Tindakan seksual pria pada medula spinalis walaupun faktor psikis biasanya memegang peranan sebagian pada tindakan seksual pria dan jelas dapat ditimbulkannya, serebrum mungkin tidak diperlukan secara absolut untuk pelaksanaannya, karena perangsangan alat kelamin yang cocok dapat menyebabkan ejakulasi pada beberapa hewan dan kadang pada manusia yang medula spinalisnya telah dipotong didaerah lumbal. Oleh karena itu tindakan seksual pria akibat refleks yang terintegrasi pada medula spinalis daerah sakral dan lumbal, dan mekanisme ini dapat ditimbulkan oleh perangsangan psikis atau perangsangan seksual yang sebenarnya.

Stadium –stadium tindakan seksual pria

Ereksi merupakan efek pertama rangsangan seksual pria dan derajat ereksi sebanding dengan derajat perangsangan, baik psikis atau fisik. Ereksi disebabkan oleh impuls parasimpatis yang berjalan dari bagian sakral medula spinalis melalui nervus erigentes ke penis. Impuls parasimpatis ini melebarkan arteri penis dan mungkin serantak menyebabkan konstriksi pada vena-vena, jadi memungkinkan darah arteri mengalir dengan tekanan tinggi masuk ke jaringan erektil penis. Jaringan erektil ini bukan merupakan sinusoid sinus kavernosus yang besar, yang dalam keadaan normal relatif kosong tapi akan sangat melebar bila darah arteri mengalir masuk ke dalamnya sementara aliran vena sebagian dibendung. Juga, bdan erektil, terutama kedua korpus kavernosa, dikelilingi oleh lapisan fibrosa yang kuat; oleh karena itu, tekanan yang tinggi di dalam sinusoid menyebabkan penggembungan dari jaringan erektil yang berlebihan sehingga penis menjadi keras dan memanjang.

Lubrikasi, suatu fungsi parasimpatis selama rangsangan seksual, impuls parasimpatis, selain meningkatkan ereksi, menyebabkan kelenjar uretra dan kelenjar bulbourctralis mensekresi lendir. Lendir ini mengalir melalui uretra selama berhubungan seksual untuk membantu melubrikasi selama koitus. Akan tetapi, kebanyakan lubrikasi selama koitus lebih disediakan oleh organ kelarnin wanita daripada oleh pria. Tanpa lubrikasi yang cukup, aksi seksual pria jarang berhasil dengan baik karena hubungan seksual dengan lubrikasi yang tidak cukup menyebabkan gangguan dan nyeri yang bersifat lebih menghambat daripada sensasi seksual yang lebih menyenangkan.

Emisi dan ejakulasi; fungĂ­s saraf simpatis. Emisi dan ejakulasi adalah puncak dari aksi seksual pria. Ketika rangsangan seksual menjadi amat kuat, pusat refleks pada medula spinalis mulai mele¬pas impuls simpatis yang meninggalkan medula pada L-l dan L-2 dan menyebrang ke organ kelamin melalui pleksus hipogastrik dan pleksus simpatis pelvikus untuk mengawali emisi, dan selanjutnya ejaku¬lasi.

Emisi dimulai dengan kontraksi vas deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra interna. Kemudian, kontraksi otot yang melapisi kelenjar prostat akhirnya diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis yang mengeluarkan cairan prostat dan cairan seminal, mendorong sperma lebih jauh. Semua cairan ini bercampur dalam uretra interna dengan mukus yang telah disekresi oleh kelenjar bulbouretratis dan membentuk semen. Proses tersebut adalah emisi.

Pengisian uretra interna secara serempak menge¬luarkan sinyal sensoris yang dihantarkan melalui saraf pudendus ke regio sakralis medula spinalis, yang menimbulkan suatu sensasi kepenuhan yang mendadak dalam organ kelamin interna. Juga, sinyal sensoris lebih jauh lagi membangkitkan kontraksi ritmik dan organ kelamin interna dan menyebabkan kon¬traksi otot-otot iskiokavernosus dan bulbokavernosus yang menekan dasar jaringan erektil penis. Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan ritmik seperti gelombang di dalam duktus genital dan uretra, yang "mengejakulasikan" semen dari uretra ke luar. Proses ini disebut ejakulasi. Pada waktu yang sama, kontraksi berirama dari otot pelvis dan bahkan beberapa otot tubuh menyebabkan gerakan pendorongan pelvis dan penis, yang juga membantu mengalirkan semen ke dalam bagian terdalam vagina dan mungkin bahkan sedikit ke dalam serviks uterus.

Keseluruhan periode emisi dan ejakulasi ini disebut orgasme pria. Pada akhir proses tersebut, gairah seksual pria menghilang hampir secara keseluruhan dalam 1 sampai 2 menit, dan ereksi menghilang, suatu proses yang disebut resolusi.

8 IMPORTANT HORMONE IN HUMAN

1. Human growth hormone (HGH) is the most important hormone, is     responsible for regulating growth in a person. in addition to growth, t...