Jumat, 10 Desember 2010

MARI MENGENAL JAMUR

Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki chlorofil, sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintetis untuk menghasilkan makanan sendiri. Sedangkan jamur sendiri hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa (bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang dan kadang bercabang ).
Bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk pertumbuhan, oleh karena itu jamur di golongkan sebagai tanaman heterotrofik yaitu tanamanm yang tergantung pada organisme lain.
 
Jenis-jenis Jamur

1. Jamur yang enak dimakan yaitu jamur yang biasa dikonsumsi (edible) untuk campuran
masakan dan aman. Adapun contoh-contoh jamur tersebut adalah :
Jamur Tiram Putih, JamurTiram Merah, Jamur Tiram Coklat, Jamur Tiram abu-abu, Jamur Tiram Shitake, Jamur Kuping dan Jamur Merang.

2. Jamur yang tidak enak dimakan(non edible), namun mempunyai kasiat untuk ramuan obat. Untuk di Indonesia jamur ini sering dikenal dengan jamur “LHINGSHI” ( dalam bahasa cina berarti “ pohon kehidupan “ ) atau jamur “REI SHI” ( dalam bahasa Jepang yang berarti “ jamur spiritual” ) yang mana mampu mendatang
kan keberuntungan. Sehingga jenis jamur tersebut setelah diolah / diproses sangat
bermanfaat bagi tubuh manusia guna meningkatkan kebugaran dan stamina juga kekebalan tubuh.
Pada dasarnya jamur tersebut mempunyai kegunaan untuk mencuci racun, mendeteksi penyakit, sebagai penyeimbang fungsi tubuh, memulihkan kesehatan sesudah sakit, memelihara organ tubuh dan lain-lain yang pada intinya dapat melancarkan peredaran darah didalam tubuh. Karena di dalam jenis jamur ini mengandung Germanium organic dan polisakarida, yang mampu mengikat logam berat di dalam tubuh dan dikeluarkan dalam tempo kurang dari 20 jam.
Jamur tersebut biasanya diolah / diproses menjadi kapsul, bisa juga dikonsumsi segar dengan cara menyeduh dengan air panas atau dicampurkan pada minuman
sehari-hari seperti teh atau kopi.

Minggu, 05 Desember 2010

Manfaat Jamur


JAMUR telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih.

Secara umum manfaat jamur adalah :
• Menurunkan kolesterol darah
• meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
• mengatasi gangguan pencernaan dan hati
• kaya vitamin dan mineral serta protein
• melancarkan peredaran darah
• Menghambat virus HIV-AIDS
• Dan banyak lagi yang lainnya

Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi. Berikut beberapa manfaat lain dari jamur:

Turunkan berat badan
Jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.

Sumber kalium
Jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung komponen pelindung jantung.

Lawan radikal bebas
Jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kurangi risiko kanker prostat
Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.

Cegah kanker payudara
Jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan 5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.

Atasi flu
Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor.
(Sumber : Media indonesia, Minggu, 17 Januari 2010)

Jumat, 03 Desember 2010

Proses Budidaya Jamur Tiram Putih (lanjutan)
F. Pemeliharaan dan Inkubasi
Polibek yang telah di inokulasi ditempatkan pada rak-rak yang telah disediakan. Rak-rak ini sebaiknya ditempatkan dalam suatu ruangan agar suhu dan kelembabannya tidak terpengaruh oleh udara luar. Suhu dan kelembabannya diusahakan stabil sesuai dengan kondisi yang diinginkan bagi pertumbuhan jamur yaitu 24 – 28E C dan kelembaban udara 80 – 90 %. Polibek tersebut dibiarkan selama 6 – 8 minggu sampai miselium tumbuh memenuhi kantong palstik sehingga warnanya putih padat.
G. Pembukaan Polibek
Setelah polibek berwarna putik kompak (umur 6 – 8 minggu), maka polibek dapat dibuka dengan melepas karet dan cincin pralon. Kemudian plastik yang terbuka disibakkan keluar agar permukaan media tumbuh jamur mendapatkan udara sebanyak-banyaknya.
H. Pemanenan Jamur
Setelah 1 minggu dari pembukaan, jamur biasanya akan terbentuk tubuh / rumpun jamur dan sudah ada yang siap dipanen. Umur jamur dari ”singit”/ bakal jamur sampai panen sekitar 3 hari.
I. Perawatan Media Polibek
Setiap polibek yang telah ditumbuhi miselium dapat tumbuh jamur berkali-kali, sampai 4 – 6 kali panen. Pemanenan ini dapat berlangsung selama 2 – 3 bulan dengan hasil total 75% dari berat serbuk gergaji kering untuk substratnya. Agar media tumbuh jamur berkali-kali maka perlu pemeliharaan. Adapun pemeliharaannya adalah sebagai berikut :
1. Media polibek yang telah tumbuh jamur sekali, permukaan bekas tumbuh jamur dikeruk atau dipotong 0,5 – 1 cm. Kemudian disuntikkan kedalamnya larutan vitamin B kompleks sekitar 30 cc (2 butir Vit. B komplek dilarutkan dalam 1,5 liter air bersih).
2. Setiap pagi dan sore permukaan media polibek disemprot dengan air bersih, Jangan sampai terlihat kering permukaannya.
3. Untuk media polibek yang telah tumbuh jamur kedua, ketiga dan seterusnya diperlakukan sama dengan point 1 dan 2, hanya saja jumlah vitamin B kompleks yang disuntikkan semakin berkurang sebanding dengan berkurangnya media yang dipotong / dibuang.
J. Pemberatantasan Penyakit
Apabila proses sterilisasi berjalan dengan sempurna dan peralatan yang dipakai bersih dan steril, maka tidak ada kontaminasipada subsratnya. Apabila ada polibek terkontaminasi/ terkena penyakit, sebaiknya polibek tersebut dibuang saja agar tidak menular dan menyebabkan turunnya produksi.
Catatan :
1. Peralatan yang dipakai pada saat penanaman bibit (inokulasi) harus bersih dan steril. Peralatan agar steril, dipanaskan / dicelup dengan air mendidih kemudian diolesi dengan alkohol 70 %. Sterilisasi peralatan harus dijaga selama inokulasi agar media polibek tidak terkontaminasi.
2. Penamanan bibit jamur diusahakan ditempat tertutup dan steril.
3. Pada saat mencampur bahan-bahan media tanam sebaiknya memakai masker agar uap hasil reaksi bahan-bahan tersebut tidak terhirup masuk ke dalam paru-paru.
 sumber : http://jamurbatam.blogspot.com/2010/02/proses-budidaya-jamur-tiram-putih.html

Rabu, 01 Desember 2010

Budidaya jamur tiram putiH

jamur tira




Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang sekarang telah banyak dibudidayakan orang. Media tanam atau substratnya yang sudah umum digunakan adalah gergajian kayu alba (sengon), tetapi sembarang gergajian kayu sebetulnya dapat digunakan, tentunya kayu yang tidak beracun, kemudian di campur dengan bahan-bahan yang lain dengan berbandingan tertentu.


 Adapun proses budidaya jamur tiram putih adalah sebagai berikut :
  A. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan media tanam untuk jamur tiram putih adalah gergajian kayu (serbuk) dicampur dengan bahan-bahan dibawah ini dengan perbandingan sebagai berikut :
a) Serbuk Gergaji 100 kg
b) Bekatul atau dedak halus 10-15 kg
c) Kalsium carbonat/ kapur (CaCO3) 0,5 kg
d) Gips (CaSO4) 0,5 kg
e) Pupuk TSP 0,5 kg
f) Bibit 25 kantong
g) Air secukupnya
Disamping itu perlu disiapkan bahan-bahan yaitu kantong plastok tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm), karet pengikat, potongan kertas koran, potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm).
2. Alat
- Alat pencampur seperti sekop dan cangkul
- Alat sterilisasi berupa : drum perebus dengan tutup dan sarangan, sumber panas (kompor minyak/ briket batu bara)
B. Proses pengomposan
Sebelum ditanam bibit, bahab-bahan media tanam tersebut di komposkan terlebih dahulu selama 15 hari dengan tahapan sebagai berikut :
1. Serbuk gergaji yang telah benar-benar kering direndam dengan air bersih didalam suatu wadah selama 1 malam.
2. Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan tambahkan kapur beserta bekaltul dan diaduk sampai rata. Biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.
3. Tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan selama 5 hari.
4. Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. Biarkan lagi tumpukan itu sampai 5 hari, maka proses pengomposan telah selesai.
C. Proses Pembungkusan
Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.
Kantong plastik diisi kurang lebih ¾ bagian, kemudian yang ¼ bagiannya ditekuk ke dalam.Untuk meletakkan kantong plastik yang telah diisi (polibek) pada posisi terbalik yaitu bagian yang ditekuk/ dilipat kedalam ditempatkan dibawah.
D. Proses Sterilisari
Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼ bagian drum. Sumber panas dinyalakan, sambil media tanam dimasukkan ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur ke atas drum. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 – 8 jam pada suhu 90 – 95E C.
E. Teknik Penanaman Bibit ( Inokulasi )
Setelah proses sterilisasi selesai, polibek dari drum diambil keluar dan dibiarkan dingin. Bila telah dingin, proses inokulasi dapat dilakukan yaitu dengan cara memasukkan bibit dibagian atas, usahakan merata dibagian atas permukaan media dalam polibek. Untuk mengikatkan plastik agar kuat, ujung polibek dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang. Saat inokulasi sebaiknya jangan sampai melebihi dari 24 jam setelah proses sterlisasi.

sumber : http://jamurbatam.blogspot.com/2010/02/proses-budidaya-jamur-tiram-putih.html

8 IMPORTANT HORMONE IN HUMAN

1. Human growth hormone (HGH) is the most important hormone, is     responsible for regulating growth in a person. in addition to growth, t...